Keindahan Pulo Cemeti
Berwisata ke Tamansari memang sangat menyenangkan, kita bisa melihat taman air yang begitu indah. Ornamen yang beiu eksotis mampu memanjakan mata kita akan sejarah. Namun sayang sekali jika kita tidak mampir untuk mengunjungi Pulo Cemeti. Sebagai orang awam mungkin ketika pertama kali kita mendengar nama Pulo Cemeti mungkin kita akan menyimpulakan sebuah pulau kecil yang bernama Cemeti.
Namun kenyataannya tidak demikian. Disana tedapat gedung eksotis bernama Gedhong Kenongo atau pesanggrahan Pulau cemeti. Pulo cemeti adalah sebuah bangunan peninggalan budaya yang terletak di belakang bekas pasar Ngasem. Bangunan ini sangat kokoh sekali dan tinggi, tidak hiran banyak sekali wisatawan yang datan ke tempat ini menghabiskan waktu berjam-jamhanya untuk melihat keindahan kota Yogyakarta dan menyaksikan matahari terbit dan terbenam serta kemegahan Kraton Yogyakarta. Tempat ini dulunya digunakan sebagai tempat raja dan tamu negara beristirahat. Bangunan ini dibangun oleh Sri Sultan HB I setelah perjanjian Giyanti , bangunan ini juga berfungsi sebagai benteng pertahanan untuk mengintai musuh. Hal ini dimungkinkan karena serangan musuh bisa datang kapan saja. Dari atas gedung kita bisa melihat sebagian hamparan kota Jogja begitu sangat jelas. Material bangunan ini juga sama dengan banguna lain disekitar Keraton yaitu dengan campuran batu bata merah, tanah dan pasir untuk membuat dinding bangunan ini. Tembok ini juga sangat tebal, hal ini difungsikan sebagai penahan konstruksi bangunan juga untuk menahan serangan musuh. Bangunan ini konon di buat dengan bentuk leter H. Namun karena berkembangnya jaman gedung ini tampak berdiri memanjang saja. Pada bagian depan dan belakang gedung terdapat dua pintu gerbang yang mempunyai ornamen khas yaitu dengan gambar relief sulur pohon dan burung. Ornamen ini menyimbolkan peresmian pembuatannya yaitu pada tahun 1765 Masehi. Gedung ini sangat unik karena memiliki arsitektur yang bagus, yaitu perpaduan antara arsitektur gaya Eropa dan Jawa. Gedhung Kenongo ini konon dulunya memiliki dua lantai yang berfungsi sebagai pementasan gamelan dan jamuan pada lantai satunya, sedangakan pada lantai kedua digunakan untuk istirahat Sultan. Tempat ini duluunya masih aktif digunakan sampai Sultan HB III. Tempat ini di bangun satu paket dengan Tamansari. Jadi berwisisata ke Jogja merupakan sebuah wisata yang sangat atraktiv sekali karena menawaran begitu banyak objek wisata yang bermuatan budaya, seni,, religius, pendidikan dan banyak sebagainya yang memiliki nilai positif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar